Skip to document

Pdf tugas kelompok ke 3 introduction to management and business j5ea

practical about introduction to management and business
Course

Introduction to Management and Business (MGMT6011)

264 Documents
Students shared 264 documents in this course
Academic year: 2021/2022
Uploaded by:
0followers
4Uploads
1upvotes

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

MGMT6072-lntroduction to Management and Business-R

]SGEZ ACIK@VKA AC-

HN]TKMSJ]HKN ]K @ENEGC@CN] ENM DSZHNCZZ

O3CE

Disusun; Lidya Haerani (2301962420) Aditya Putra Sanjaya (2301962502) Natanael Aviandaru (2301961815) Anisa (2301962181)

SNH\CTZH]EZ DHNE NSZEN]ETE

DHNSZ KNIHNC ICETNHNG

Z5. @ENEOC@CN

4646

Tugas Kelompok ke-

(Minggu 10/ Sesi 15)

Ayam Gepuk Pak Gembus Miliki 700 Gerai Selama 5 Tahun

Bisnis kuliner memang cepat besar jika tepat bertemu pasarnya. Ayam Gepuk Pak Gembus salah satu yang cepat bertumbuh. Hanya dalam waktu 5 tahun sudah 700 gerainya yang tersebar dari Medan sampai Merauke.

Adalah Rido Nurul Adityawan memulai usaha Ayam Gepuk Pak Gembus pada Oktober 2013. Keinginannya untuk sukses di perantauan di Jakarta, sangat kuat, sedangkan dengan menjadi pegawai di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit susah mewujudkan mimpinya itu. Pria kelahiran Magelang 1988 ini mengaku suka makan. Melihat belum banyak masakan dengan sambal bawang kala itu mendorong niatnya membuka usaha ayam gepuk dengan sambal bawang. Usaha awalnya dengan tenda di daerah Pesanggrahan. Nama Gembus diambil dari nama panggilan Rido saat masih kecil, sedangkan ayam gepuk berarti ayam yang dipukul-pukul.

Bisnisnya mulai berkembang setelah Januari 2015 ada seorang pelanggan yang ingin mengambil waralaba bisnisnya. “Sekolah saya tidak tinggi. Saya pelajari usaha di warnet, dari sebuah konsep waralaba sebuah usaha donat, saya menggunakan konsep itu untuk diajukan proposalnya,” ungkap lukusan D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Semarang.

Rido tidak mengira, proposal waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus yang ditawarkannya pada pelanggannya itu dengan harga Rp 15 juta langsung diterima. Malahan dia langsung membuka dua gerai jadi total Ridho mendapat Rp 30 juta. “Saya kaget juga dapat uang kok segitu banyak cepat,” ungkap ayah dua anak ini sana makin banyak yang ingin

msaemnpgaaimMbielrawukarea“aSbaemAuyaapmulaGuespuudkahPadka

Ggeermaib. uKs 7 a 0 k 0 ukgaenrapiendgaermi bisnis

ini,” jelasnya.

bManeg d an

Di bawah bendera PT Yellow Food Indonesia, waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus ini dikembangkan. Untuk meningkatkan ewercncss di tengah makin maraknya bisnis kuliner, Rido menggandeng duo kocak Edwin dan Jhody sebagai drenm e`dessemkr - nya. “Untuk menjaga bisnis ini sustein , kami sudah mendaftar merek usaha ini ke Kementerian Hukum dan HAM sub Bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual. Hal ini juga upaya kami dalam melindungi mitra usaha kami dan para konsumen dengan memastikan dan memberikan cita rasa Ayam Gepuk Pak Gembus yang asli resep khusus,” jelas Rachmat Siregar Kuasa Hukum PT Yellow Food Indonesia.

Rido awalnya ingin membuka sebanyak-banyaknya cabangwarna kuning sebagai jkrpkretc jkikr-n ya, ia ingin “menguningkan” Jakarta. “Target di seluruh Indonesia. Dengan

  1. Layak karna mereka berdua mambangun usaha tersebut mulai dari bawah dan mereka berjuang mulai dari bawah merintis usaha tersebut dengan penuh perjumgan dan usaha Dan mereka memperkerjakan orang banyak dan membuka lapangan kerja untuk orang banyak. Selain itu kesuksesan mereka juga bisa dilihat dari pesatnya perkembangan usaha mereka dalam 5 tahun terakhir, dimana mereka berhasil mengembangkan bisnis berskala nasional. Dan saat ini usaha mereka jadi salah satu waralaba yang mulai merambah ke dunia internasional.

  2. Segmentasi: Segmentasi Demographic: Ayam Gepuk Pak Gembus membagi kelompok konsumen berdasarkan usia, pendapatan dan pekerjaan. Disini ayam Gepuk Pak Gembus membagi kelompok konsumen menjadi masyarakat umum, karyawan, mahasiswa dan pelajar. Segmentasi Psikographic: Ayam Gepuk Pak Gembus membagi kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup dan karakter personal. Ayam Gepuk Pak Gembus menyasar masyarakat yang menyukai cita rasa pedas Indonesia.

Targeting: Ayam Gepuk Pak Gembus memutuskan melakukan target pasar dengan melakukan strategi pemasaran tanpa pembedaan dan menawarkan ayam geprek dengan sambal bawang kepada semua kalangan, masyarakat umum, karyawan, mahasiswa dan pelajar. Dengan harga paket 20rb-an (nasi + ayam +sambal + lalapan) Harga yang sangat ekonomis Ayam Gepuk Pak Gembus bias dinikmati oleh semua kalangan mulai dari karyawan, pelajar, mahasiswa dan masyarakat biasa.

Positioning: Dengan tagline “Anda pedas kami puas” Ayam Gepuk Pak Gembus menunjukkan positioning yang unik dengan kekhasan sambal bawang ulek yangspecial dengan campuran kacang mede dan tambahan bumbu rempah. Saat ini Ayam Gepuk Pak Gembus juga menawarkan tingkat kepedasan tertentu sesuai selera konsumen. Pencinta masakan pedas akan langsung teringat dengan sambal bawang uleknya yang memiliki cita rasa pedas asli rempah Indonesia.

Diferensiasi: Ayam Gepuk Pak Gembus membuat pembedaan/keunikan denganayam gepuknya yang merupakan ayam goreng yang penyajiannya dipukul sampaigepeng. Ayam Gepuk ini disantap dengan sambal bawang ulek yang khas dengankepedasannya dan dengan lalapan.

  1. Stategi produk yang dilakukan Ayam Gepuk Pak Gembus adalah dengan menawarkan ayam goreng yang dipipihkan dan didampingi dengan sambal bawang kacang mede yang menjadi ciri khasnya. Perusahaan tidak melakukan strategi harga terkait dengan peraturan ingin memiliki keseragaman harga. Strategi promosi dari mulut ke mulut diandalkan oleh perusahan, sedangkan promosi melalui social media dilakukan oleh para pelangga dan juga food blogger. Stategi distribusi atau tempat yang dilakukan oleh ayam gepuk pak gembus adalah memilih lokasi yang strategis dipusat kota yang dekat dengan jalan raya, kampus, dan perkantoran. menambahkan layanan distribusi produknya, perusahaan bekerja sama dengan Gofood dan Grabfood.

  2. Dari artikel dapat diketahui bahwa usaha Ayam Gepuk Pak Gembus merupakan bisnis waralaba atau bisnis franchise. Yang dimana sebagai jenis bisnis waralaba/ franchise, ada beberapa modal pendanaan yang harus dibayarkan oleh investor Franchise. Diantaranya adalah Franchise fee serta royalty & advertising fee sebagai dana pengganti dari biaya training, prosedur serta pemasaran yang telah disiapkan sebelumnya oleh Franchisor atau penyedia bisnis waralaba. Dalam hal ini pembagian keuntungan, antara perusahaan dan kita (pemilik cabang) tidak terdapat perjanjian pembagian keuntungan di saat penandatanganan perjanjian franchise tersebut. Namun pada setiap warung cabang kita mulai 1 porsi ayam gepuk ini, maka ada royalty fee sebesar Rp. 500 dan harus dibayar setiap bulannya kepada perusahaan.

Was this document helpful?

Pdf tugas kelompok ke 3 introduction to management and business j5ea

Course: Introduction to Management and Business (MGMT6011)

264 Documents
Students shared 264 documents in this course
Was this document helpful?
MGMT6072-lntroduction to
Management and Business-R5
]SGEZ ACIK@VKA AC-3
H
N
]
T
K
M
S
J
]
H
K
N
]K @ENEGC@CN] ENM
D
S
Z
H
N
C
ZZ
O3CE
Disusun;
Lidya Haerani (2301962420)
Aditya Putra Sanjaya (2301962502)
Natanael Aviandaru (2301961815)
Anisa (2301962181)
S
N
H
\
C
T
Z
H
]E
Z
D
H
N
E
NSZEN]ETE
D
H
N
S
Z
K
N
I
H
N
C
I
C
E
T
N
H
N
G
Z5. @ENEOC@CN
4646