Skip to document

Hengkangnya Pepsi Dari Indonesia

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyatakan anak usahanya yakn...
Course

hubungan internasional (IR 2019)

38 Documents
Students shared 38 documents in this course
Academic year: 2018/2019
Uploaded by:
Anonymous Student
This document has been uploaded by a student, just like you, who decided to remain anonymous.
Universitas Mulawarman

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

Hengkangnya Pepsi Dari Indonesia

Sejarah singkat Pepsi di Indonesia

PepsiCo adalah perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman ringan yang dijual melalui toko, restoran, dan mesin penjual dengan pendapatan sebesar $60 miliar dan memiliki 285 karyawan. Pepsi adalah salah satu merek yang paling sukses, berharga, dan dipuja dalam sejarah. Perusahaan dengan perkiraan nilai 16,5 miliar pada tahun 2012 telah identik dengan sesuatu yang menyenangkan, menyegarkan dan kegembiraan selama lebih dari satu abad. Minuman ini dibuat pertama kali pada 28 Agustus 1898 dengan merek dagang “Pepsi- Cola” oleh ahli farmasi Caleb Bradham. Teapi baru menjadi merek dagang pada 16 Juni 1903, dan kemudian untuk “Pepsi” pada tahun 1961.

PepsiCo memiliki beberapa merek dunia yang paling populer, termasuk Pepsi-Cola, Mountain Dew, Diet Pepsi, Lay, Doritos, Tropicana, Gatorade, dan Quaker. Pepsi merupakan minuman berkarbonasi asal berasal Amerika Serikat, PepsiCo. Hadir di Indonesia melalui kerjasama dengan PT. Indofood Asahi Sukses Beverage sekarang menjadi Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia. Dari kerjasama yang telah disepakati, maka pada tahun 1995 Salim Group yang merupakan pendiri dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur membangun pabrik produksi yang diberi nama PT Pepsi Indobeverages yang berlokasikan di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik tersebut bertujuan untuk melayani kebutuhan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan sekitarnya, serta membantu melayani kebutuhan pemasaran di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1996, PT Pepsi Indobeverages baru memulai produksinya karena perushaan tersebut baru mendapat ijin pada tanggal 8 Maret 1996 dengan nomor ijin no. 481/I/Industri dari Departemen Perindustrian. Sejak itu, berdirinya PT Pepsi Indobeverages telah menghasilkan beberapa produk Carbonated Soft Drink (CSD), diantaranya Pepsi Regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola, Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada Dry dan Tekita dalam kemasan botol dan kaleng.

Hingga pada Juni 2013, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengakuisisi seluruh saham PT Pepsi-Cola IndoBeverages (PCIB). Akuisi tersebut dilakukan melalui 2 anak usaha perseroan, yaitu PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) yang merupakan perusahaan patungan antara perseroan dan Asahi Group Holding Southest Asia Pte. Ltd. Sebelum pada tahun 2018, PT. Indofood CBP Sukses Makmur telah selesai bekerjasama dengan produk Asahi sehingga pada 29 Maret 2018 PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) berganti nama menjadi PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) dan PT Indofood Anugerah

Sukses Barokah (IASB). Sejak saat itu, PT Pepsi-Cola IndoBeverages (PCIB) dibawah naungan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM).

Setelah akuisisi, Pepsi-Cola Indobaverages resmi menjadi unit usaha di Grup Indofood dievaluasi setiap tahun, hingga akhirnya kontrak produksi pepsi habis 10 Oktober 2019. AIBM dan PepsiCo Inc (PepsiCo) telah sepakat untuk mengakhiri kontrak pembotolan antara kedua perusahaan dan ini merupakan keputusan komersial di antara keduanya 1. Peredaran Pepsi di mini market seperti Indomaret, Alfamart serta stand makannya KFC, PizzaHut pun mulai hilang dan berganti dengan brand lain.

Identifikasi masalah

 Kontrak Kerja

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyatakan anak usahanya yakni PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah bersepakat dengan PepsiCo Inc (PepsiCo) untuk mengakhiri kerjasama. AIBM merupakan perusahaan yang mendapat hak eksklusif untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan merek-merek milik PepsiCo di wilayah Indonesia.

Corporate Secretary ICBP, Gideon A Putro mengatakan, perjanjian tersebut berakhir karena alasan komersial. Berakhirnya kerjasama dengan PepsiCo karena jangka waktu Exclusive Bottling Agreement (EBA) sudah berakhir. Gideon menambahkan kerja sama dengan PepsiCo memiliki jangka waktu lima tahun dan berakhir pada tahun ini. 2 Pada paruh pertama tahun ini, ICBP belum berhasil menorehkan laba usaha dari segmen minuman, dimana rugi usaha yang dicatatkan perusahaan sebesar Rp 100,03 miliar. Nilai ini sejatinya turun dari perolehan rugi usaha semester I-tahun 2018 yang ada di Rp 158,94 miliar. Sektor industri minuman pada semester I-2019 menunjukkan pertumbuhan PDB sebesar 22,74% di mana berkontribusi sebesar 2% terhadap PDB industri pengolahan non migas, dengan nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 6,72 juta. 3

Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengakui penjualan minuman berkarbonasi atau bersoda turun di Indonesia setiap tahun. Menurutnya, penjualan minuman berkarbonasi turun 1 sampai 2 persen pertahunnya. 4 Sementara itu, peryumbuhan penjualan minuman perusaan tergolong stagnan dengan hanya mencatatkan kenaikan 3,2% secara tahunan.

 Isu Pelanggaran Hak-hak buruh

1 cnnindonesia/ekonomi/20191007191059-92-437554/kepergian-pepsi-dan-penurunan-penjualan- minuman-bersoda 2 voaindonesia/a/akhir-dari-pepsi-di-indonesia-dan-peluang-bagi-produsen-lokal/5118161.html 3 cnbcindonesia/news/20191003202016-4-104324/kemenperin-pepsi-cabut-dari-ri-murni-karena- bisnis 4 cnnindonesia/ekonomi/20191007191059-92-437554/kepergian-pepsi-dan-penurunan-penjualan- minuman-bersoda

Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), selaku pemegang eksklusif merek Pepsi di Indonesia, diketahui putus kerja sama dengan PepsiCo Inc (PepsiCo) selaku principal.

So-What Question

Praktek diplomasi yang dilakukan oleh pihak PT. Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB) tidak efektif, hal ini dikarenakan tidak mampunya Pepsi mempertahankan dan bersaing dalam pasar bisnis Indonesia. Hal ini juga disebabkan karena adanya penurunan tingkat produksi sebanyak 1 persen hingga 2 persen dalam waktu satu tahun selain itu kebijakan regulasi yang makin diperketat pemerintah menghambat proses pertumbuhan industri Pepsi serta distribusi penjualan hingga pada tahun 2019 terjadi penarikan penjualan. Untuk sebuah brand yang memiliki penjualan produk lama di Indonesia, seharusnya dapat memperkirakan strategi marketing pasar Indonesia yang kadang mengikuti trend, sehingga diperlukannya inovasi, kreativitas dan gebrakan baru para pelaku usahan khususnya Pepsi sebagai produk minuman asal luar negeri. Dan juga berakhirnya kontrak kerja sama Pepsi tidak akan mempengaruhi kinerja fundamental perseroan, karena entitas anak dari PT Indofood Subur Makmur Tbk lebih banyak ditopang oleh segmen mi instan.

Saran yang terbaik adalah dengan adanya penarikan pepsi dari Indonesia maka Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada Dry dan Tekita yang menjadi salah satu dibawah naungan Pepsi harus tetap di kembangkan agar mampu bersaing dengan minuman lainnya. Hal ini juga diperlukan adanya peran pemerintah dan pelaku usaha perlu mengkaji lebih detail minuman apa yang dicari oleh generasi milenial saat ini. Selain mengikuti perkembangan pasar, perlu juga regulasi yang mengatur agar tidak memberatkan para pelaku usaha maupun produsen dan juga tidak merugikan para konsumen dalam menyangkut kesehatan serta keselamatan. Jika ini dapat seimbang maka para investor akan dengan mudah kembali untuk membuka kerjasama di Indonesia sehingga meningkatkan industri bisnis yang akan mempengaruhi dalam sektor peningkatan lapangan pekerjaan dan juga memajukan industri Indonesia. Dapat melakukan pembahruan terhadap prodak-prodak yang masih bertahan di Indonesia, peningkatan kemasan prodak-prodak yang menjadi favorite konsumen di Indonesia dan dari pihak perusahaan dapat meningkatkan pada produksi minuman dan kemasan. Untuk perusahaan yang bekerja sama dapat menjaga kekonsistenan pada tujuan dan perjanjian yang sudah terjalin dapat terus berlangsung dan menjadi sebuah konsisten yang dapat terus terjalin terpenting juga mengenai komitmen dari partnership maupun mitra usaha seperti yang terjalin antara PepsiCo dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur perlu ditingkatkan dan saling mengeratkan hubungan jika ingin usaha yang dikembangkan berjalan dengan lancar, hal ini sebagai pembelajaran bagi para pelaku usaha yang bermitra dengan produk luar karena hal ini dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh jika usaha tersebut dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Was this document helpful?

Hengkangnya Pepsi Dari Indonesia

Course: hubungan internasional (IR 2019)

38 Documents
Students shared 38 documents in this course
Was this document helpful?
Hengkangnya Pepsi Dari Indonesia
Sejarah singkat Pepsi di Indonesia
PepsiCo adalah perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman ringan yang
dijual melalui toko, restoran, dan mesin penjual dengan pendapatan sebesar $60 miliar dan
memiliki 285.000 karyawan. Pepsi adalah salah satu merek yang paling sukses, berharga, dan
dipuja dalam sejarah. Perusahaan dengan perkiraan nilai 16,5 miliar pada tahun 2012 telah
identik dengan sesuatu yang menyenangkan, menyegarkan dan kegembiraan selama lebih dari
satu abad. Minuman ini dibuat pertama kali pada 28 Agustus 1898 dengan merek dagang “Pepsi-
Cola” oleh ahli farmasi Caleb Bradham. Teapi baru menjadi merek dagang pada 16 Juni 1903,
dan kemudian untuk “Pepsi” pada tahun 1961.
PepsiCo memiliki beberapa merek dunia yang paling populer, termasuk Pepsi-Cola,
Mountain Dew, Diet Pepsi, Lay, Doritos, Tropicana, Gatorade, dan Quaker. Pepsi merupakan
minuman berkarbonasi asal berasal Amerika Serikat, PepsiCo. Hadir di Indonesia melalui
kerjasama dengan PT. Indofood Asahi Sukses Beverage sekarang menjadi Indofood CBP Sukses
Makmur Indonesia. Dari kerjasama yang telah disepakati, maka pada tahun 1995 Salim Group
yang merupakan pendiri dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur membangun pabrik produksi
yang diberi nama PT Pepsi Indobeverages yang berlokasikan di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik
tersebut bertujuan untuk melayani kebutuhan di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan sekitarnya,
serta membantu melayani kebutuhan pemasaran di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun
1996, PT Pepsi Indobeverages baru memulai produksinya karena perushaan tersebut baru
mendapat ijin pada tanggal 8 Maret 1996 dengan nomor ijin no. 481/I/Industri dari Departemen
Perindustrian. Sejak itu, berdirinya PT Pepsi Indobeverages telah menghasilkan beberapa produk
Carbonated Soft Drink (CSD), diantaranya Pepsi Regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola,
Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada
Dry dan Tekita dalam kemasan botol dan kaleng.
Hingga pada Juni 2013, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengakuisisi
seluruh saham PT Pepsi-Cola IndoBeverages (PCIB). Akuisi tersebut dilakukan melalui 2 anak
usaha perseroan, yaitu PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi
Sukses Beverage (IASB) yang merupakan perusahaan patungan antara perseroan dan Asahi
Group Holding Southest Asia Pte. Ltd. Sebelum pada tahun 2018, PT. Indofood CBP Sukses
Makmur telah selesai bekerjasama dengan produk Asahi sehingga pada 29 Maret 2018 PT Asahi
Indofood Beverage Makmur (AIBM) dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) berganti
nama menjadi PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) dan PT Indofood Anugerah