Skip to document

ABA M5 KB 1 - ANALISIS BAHAN AJAR

ANALISIS BAHAN AJAR
Course

Pendidikan Agama (U001171001)

76 Documents
Students shared 76 documents in this course
Academic year: 2014/2015

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

a. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar - Radikalisme adalah kecenderungan fanatik dalam mempercayai atau meyakini sesuatu. Pada perkembangan zaman yang semakin modern, radikalisme juga semakin melebarkan sayapnya. Penyebarannya bukan hanya melalui doktrin konvensional, namun juga melalui teknologi informasi komunikasi seperti media sosial. Radikalisme dalam arti positif sangat baik karena orang radikal sangat menjunjung tinggi ajarannya. Radikalisme yang bertendensi pada perilaku negatif apabila menghalalkan segala cara untuk memaksakan prinsip atau kepercayaannya. - Ciri- ciri Radikalisme Islam yaitu a. Menjadikan Islam sebagai ideologi final dalam mengatur kehidupan individual dan juga politik ketatanegaraan. b. Nilai-nilai Islam yang dianut mengadopsi sumbernya di Timur Tengah secara apa adanya tanpa mempertimbangkan perkembangan sosial dan politik ketika Alquran dan Hadist hadir di muka bumi ini, dengan realitas lokal kekinian. c. Karena perhatian lebih terfokus pada teks Alquran dan Hadist, maka mereka ini sangat berhati-hati untuk menerima segala budaya non-asal Islam (budaya Timur Tengah) termasuk berhati-hati menerima tradisi lokal karena khawatir mencampuri Islam dengan bidah. d. Menolak ideologi non Timur Tengah termasuk ideologi Barat, seperti demokrasi, sekularisme dan liberalisasi. Sekali lagi, segala peraturan yang ditetapkan harus merujuk pada Alquran dan Hadis. e. Gerakan kelompok ini sering berseberangan dengan masyarakat luas termasuk pemerintah. - Karakteristik radikalisme yaitu: - Sikap tidak toleran dan tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan orang lain. - Sikap fanatik, yaitu selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah. - Sikap eksklusif, yaitu membedakan diri dari kebiasaan orang kebanyakan. - Sikap revolusioner, yaitu cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan. - b. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social. Indonesia, sebagai negara yang menganut ideologi Bhinneka Tunggal Ika, rupanya belum bisa menunjukkan keleluasaannya untuk meminimalisir sikap radikal dan ekstremis yang dimiliki sebagian umat beragamanya. Keterikatan terhadap agama

dan fanatisme menimbulkan perasaan superior terhadap pemeluk agama lain. Radikalisme agama berujung pada aksi kekerasan akibat penafsiran konsep Islam tentang jihad yang parsial, yang konsekuensi logisnya adalah menyamakan terorisme dengan buah dari radikalisme. Ideologi radikal atau radikalisme begitu meluas hingga merambah batas-batas pendidikan formal dan informal. Maka kita berharap nilai-nilai luhur Pendidikan Agama Islam (PAI) ada pada pencegahan radikalisme Islam. Pendidikan Islam menjadi salah satu lembaga yang menjadi sorotan ketika terjadi kerusuhan antar agama dan etnis di beberapa tempat di Indonesia. Pendidikan Islam merupakan suatu proses jangka panjang yang didalamnya dibentuk seluruh unsur kemanusiaan yaitu jasmani dan rohani peserta didik, sehingga dapat mencapai makna hidupnya sebagai manusia yang meletakkan landasan nilai-nilai luhur Islam. ajaran. tindakannya. kehidupan Makna hidup merupakan hakikat pendidikan, dan makna bagi individu serta makna yang dapat diberikan kepada lingkungan di mana ia tinggal. Kenyataannya, Islam selalu terpojok dengan berbagai tuduhan radikalisme, terorisme, dan ekstremisme yang tidak berdasar oleh berbagai kelompok yang memprotes ketidakadilan yang dirasakan. c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.  Peran pendidikan agama Islam dalam melawan radikalisme sangat besar, karena munculnya agama-agama ekstremis mengancam keberlangsungan kerukunan umat beragama ini menjelaskan secara rinci peran pendidikan agama Islam dalam menyikapi penguatan toleransi antar umat beragama.  Kata kuncinya adalah adil. Jika semua mampu bersikap adil, maka dipastikan tidak ada seorang pun yang akan memberontak atau melawan mereka yang berbuat jahat.  Untuk mencegah munculnya radikalisme, perlu dilakukan pembaharuan total terhadap pandangan agama Islam. Keterikatan terhadap agama dan fanatisme menimbulkan perasaan superior terhadap pemeluk agama lain. Radikalisme agama mengarah pada tindakan kekerasan akibat penafsiran parsial terhadap konsep jihad Islam. Konsekuensi logis dari penafsiran tersebut adalah pertentangan antara buah terorisme dan radikalisme. Peran guru sebagai pendidik berperan penting dalam menanggulangi radikalisme di pendidikan formal.

Was this document helpful?

ABA M5 KB 1 - ANALISIS BAHAN AJAR

Course: Pendidikan Agama (U001171001)

76 Documents
Students shared 76 documents in this course
Was this document helpful?
a. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di
dalam bahan ajar
-Radikalisme adalah kecenderungan fanatik dalam mempercayai atau meyakini
sesuatu. Pada perkembangan zaman yang semakin modern, radikalisme juga
semakin melebarkan sayapnya. Penyebarannya bukan hanya melalui doktrin
konvensional, namun juga melalui teknologi informasi komunikasi seperti media
sosial. Radikalisme dalam arti positif sangat baik karena orang radikal sangat
menjunjung tinggi ajarannya. Radikalisme yang bertendensi pada perilaku
negatif apabila menghalalkan segala cara untuk memaksakan prinsip atau
kepercayaannya.
-Ciri- ciri Radikalisme Islam yaitu
a. Menjadikan Islam sebagai ideologi final dalam mengatur kehidupan individual
dan juga politik ketatanegaraan.
b. Nilai-nilai Islam yang dianut mengadopsi sumbernya di Timur Tengah secara
apa adanya tanpa mempertimbangkan perkembangan sosial dan politik
ketika Alquran dan Hadist hadir di muka bumi ini, dengan realitas lokal
kekinian.
c. Karena perhatian lebih terfokus pada teks Alquran dan Hadist, maka mereka
ini sangat berhati-hati untuk menerima segala budaya non-asal Islam (budaya
Timur Tengah) termasuk berhati-hati menerima tradisi lokal karena khawatir
mencampuri Islam dengan bidah.
d. Menolak ideologi non Timur Tengah termasuk ideologi Barat, seperti
demokrasi, sekularisme dan liberalisasi. Sekali lagi, segala peraturan yang
ditetapkan harus merujuk pada Alquran dan Hadis.
e. Gerakan kelompok ini sering berseberangan dengan masyarakat luas
termasuk pemerintah.
-Karakteristik radikalisme yaitu:
Sikap tidak toleran dan tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan
orang lain.
Sikap fanatik, yaitu selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain
salah.
Sikap eksklusif, yaitu membedakan diri dari kebiasaan orang kebanyakan.
Sikap revolusioner, yaitu cenderung menggunakan kekerasan untuk
mencapai tujuan.
-
b. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan
realitas social.
Indonesia, sebagai negara yang menganut ideologi Bhinneka Tunggal Ika, rupanya
belum bisa menunjukkan keleluasaannya untuk meminimalisir sikap radikal dan
ekstremis yang dimiliki sebagian umat beragamanya. Keterikatan terhadap agama